akhir-akhir ini aku sering mengeluh
aku rasa aku orang yang sedang bingung
tujuanku tak jelas, ingin aku rangkul semua yang ada dihadapanku
keadaan memaksaku untuk memilih
tapi mungkin, aku tidak tahu...
aku rasa aku orang yang bimbang
tak ada yang ku kerjakan spenuhnya
cinta, bisnis, belajar, organisasi dan mendaki gunung
mungkin masih ada lagi, aku lupa...
aku perlu sendiri
rasanya aku lebih tenang
aku ingin tenang
sedih entah mengapa
tidak aku sadari dosa
mungkin aku anggap saja hukuman adalah sendiri
sepi duduk diatas batu sambil memakan coklat yang aku renungi
saat ini aku ingin sendiri
menikmati sepi dengan kebersamaan
suatu hari nanti mungkin akan kembali
tapi nanti ketika semua pergi dan aku berharap bisa mencapainya
mimpiku keluar dari pikiranku
menghilang mungkin, aku tak ingat
yang aku ingat tuhan memberiku duka
semoga tidak pada saudaraku
ada aku ketika pilu
menggelap menikmati bisu
ada aku ketika rindu
menghitam mendekati kalbu
isi hatiku bagaikan badai selatan
jemariku sebagai gambaran
aku hanya mengungkapkan
apa yang tidak mereka ketahui
seperti sebuah belati
menusuk keinginan dan entahlah
aku membaca pikiranku
seakan semua harus ku tulis
lupa dan malasnya aku
seakan semua memaksa, menghantuiku
aku hanya takut
melihat bayangan yang merenta
tidakkah ini diriku?
aku tak tahu seperti apa
sepertinya aku ingin bertemu
menyapa senyum dan kau menyuruhku singgah
aku ingin pergi
seperti kupu-kupu waktu itu
melintasi panjangnya sungai
memasuki hutan dan menemukan air tejun
aku sangat rindu
jangan kau buat aku semakin rindu
mungkin ini yang aku temukan
dan aku tidak ingin mengakhiri
smua penuh tanda tanya
hanya aku yang menjawab dalam hati
dan temanku adalah hati
dan aku adalah aku yang sendiri
seperti kapas putih jatuh di dedaunan
terlihat jelas hijau dan putih
suram aku bilang
tapi kau bilang aku muram
ini aku yang kusut
setrika bajuku rani...!!
aku suruh saja benciku menikamnya
aku hanya ingin kuning
aku ingat tentang kita
hanya saja aku lupa
jangan harap ku kembalikan
karna kamu belum membayar
aku menghitung
1,2,3 seperti bungkusan nasi
hah...aku sudahi
tapi aku tidak lelah
aku suka 7
aku suka angka ganjil
seperti tersesat di semeru
seperti mengayun terombang badai
kau kentut
aku harap kau tertawa
terbahak dan menangis
ini langkahku
sperti lagu yang aku buat
aku tidak pernah bisa berucap
rasanya aku tidak bersyukur
malah semalaman menggaduh sulur
aku tulis saja
tidak peduli
itu lagu untuk dia
khusus aku buat
ada yang marah
mungkin aku hanya menterjemahkan
alur yang panjang
tidak dapat kau mengerti
aku akhiri teman
kita punya cerita
masalalu yang terlupa
aku merindukannya dan menangis
kau akan sedih
aku harap begitu
bila kamu mndengar sejarah hidupku di akhirat
maafkan aku
saudaraku
aku menyadari betapa kita kehilangan
masa-masa yang kita rindukan
kenangan yang kita harapkan
seperti sebuah lagu
ini akan menjadi sejarah yang akan kita tinggalkan
seperti malam berganti sore
mengapa siang tak jua datang
aku hanya pikirkan
harta yang tidak akan abadi
sesunguhnya hidup adalan dengan mu dengan kalian
yang akan aku rasakan seperti durian masam
aku hanya menulis
maafkan aku berharap
kau cahaya hati dan sejuta mimpi tentang dirimu...
^_^hehehe
0 komentar:
Posting Komentar