Selasa, 15 Februari 2011

Kadang akku pergi meninggalkan rumah dan Ibu...
 Karena Seringnya pergi dengan Teman² ku

Kadang aku jarang Bicara Dengan Mu 
 Karena Seringnya berhadapan dengan Laptop Dikamarku...

Kadang akku tidak menbantumu dan menghiraukanmu...
 Karena akku sering Bergelut Dengan kesibukanku

Kadang akku selalu Merengek meminta Yang Tak Jelas
Kadang Akku Berbicara Dengan Nada Keras Dan Kasar
Kadang Aturanmu Bertolak Belakang dengan Hatiku...
Hingga Kadang Ibu Menangis Dan Jarang Tersenyum karena Ulahku...

Maaf kan akku IBU...
Akku selalu mengecewakanmu...
Aliran Darahku pun Takan Mampu Membalas ketulusan hatimu...
Hela nafasku Tak Sanggup Untuk Membayar seluruh Kasih sayang Untukku...
Bahkan nyawaku Pun Tak sebanding dengan Pengorbanan IBU....


Sabtu, 05 Februari 2011

AKU Ingin Kasih Yg sederhana,,,
Dan Butuh perhatiian Layaknya Kekasih...
Hai TUAN km lebih merhatiin Orang Lain Tak sadarkah ANDA???
Seringkali saya Kecewa Akan sikap Anda Yg Bikin saya Merasa Tak dianggap ada Oleh anda....
Seribu tanya Tercipta dari Imajinasi, sedikit demi sedikit Rasa Tak percaya Timbul Menghantui Disetiap mimpiku.
Perasanku saat ini Hanya Butuh Kepastian Darimu Tuan.
Andai akku mengerti arti sebuah Kasih Dan Tau Isi Hatimu
mungkin takan Ku Tanyakan Lagi Pertanyaan" Yang tak penting padamu tuan....
Dan Jangan Kau Trus Terdiam Membiarkanku Tersiksa akan keadaan ini...
Tuan apakah Kau Masih Menyayangiku???
Tuan apakah Kau Masih Menyayangiku???
Tuan apakah Kau Masih Menyayangiku???
Pertanyaan Itu truss ku tanyakan Padamu Tuan Untuk membuang rasa Penasarannku.
akku berharap Jawabanmu seperti yg ku harapkan 
Tp sayang Jawabanmu Bukan yg Ku Harapkan....
Tapi Tak apa memang Bnr Itu Tak penting di Tanyakan....hahahaha
Untuk selanjutnya....
Kata Maaf Sudah Menjadi Kewajibanku Yang Harus Ku Katakan Padamu Tuan....
Yang Ku Mau Hanya dapat memahamimu...
tapi aku belum berhasil bisa memahamimu....
Tapi knapa Ku merasa sepi Dalam Hidupku
walau ku telah memilikimu....
Merasa tiada dirimu disisiku....
Hanya Hampa Yg tersisa Berteman sepi dan lamunan...
Cinta Yg Terucap Hanya sebaris kata Yg indah Jika Tanpa Ketulusan dan Pengorbanan.
akku tak mungkin menghentikan cinta ini jika tak mudah dihentikan....
sering ku berpikir Knapa tak Kau Enyahkan saja segalanya
BIARKAN KU HANCUR DALAM SEKEJAP...

Rungsingg ahhh Caprukk .....Lierr mamenn
Nyaah Ka C Tuan eta ihh Ngan Hanjakal C Tuanna Lewih Merhatikeun Batur...:'(

Aku Seperti Kaktus Di Gurun Pasir...

Berusaha Tegar...

Mengharapkan Fatamorgana Tiba....

Apalah Dayaku...

Jika Mentari Membuatku Rapuhh....

Aku Muak...

Ingin ku Teriakan Tangisan Tak Bersuara Ini...

Apa Maumu????............

Aku Sangat Tersakiti...

Aku Benci...

Kau Lebih perhatikan "MEREKA"


Senin, 31 Januari 2011

Saat AKU menyakiti Hati Pasanganku (pacar) apa yg AKU lakukan?.....

AKU mengejarnya...

Meminta maaf Merengek...

Bahkan menangis demi mendapatkan maaf darinya....

Tapi AKU Tak Sadar...

Saat AKU Menyakiti Hati Orngtuaku

Apa yang AKU lakukan,,

AKU Hanya  Diam bahkan Kadang-Kadang AKU enggan untuk Meminta Maaf

Saat Pacarku Meminta AKU Untuk Melakukan Sesuatu,,

AKU Pun Langsung Melakukannya,,,

Tapi kenapa saat Orangtuaku Menyuruhku Seringkali AKU menolaknya Dengan Beberapa alasan,,,

Saat AKU Berbicara Dengan Pacar nada Bicaraku begitu lembut dan indah...

Tapi AKU tak Sadar seringkali AKU Melontarkan kata-Kata kasar kepada orgtuaku...

AKU Begitu takut jika yang AKU lakukan Menyakiti Pacarku ...

Tapi tak sedikitpun ada rasa takut saat AKU Menyakiti  Hati Orangtuaku...

1 Hal Yang Sering AKU Lupakan,, 

Saat Pacarku menyuruh AKU Untuk Menemuinya,,,

AKU bergegas Untuk Cepat-Cepat  Menemuinya....

Apapun AKU lakukan untuk datang tepat waktu,,

Tapi Kenapa saat AKU mendengar adzan AKU tidak segera bergegas memenuhi pnggilan-Nya....


CURAHAN HATI WANITA

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah tokoh romantis yang dapat melukis seperti Jack Dawson dalam Titanic, maka itu kami tidak pernah minta kalian melukis wajah kami dengan indah, paling tidak saat kami minta kalian menggambar wajah kami, gambarlah, meskipun hasil akhirnya akan seperti Jayko adik perempuan Giant dalam film Doraemon, tapi kami tahu, kalian berusaha.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan peramal seperti Dedi Corbuzier yang dapat menebak isi pikiran kami atau apa yang kami inginkan saat kami hanya terdiam dan memasang wajah bosan, tapi saat itu kami hanya ingin tau, sesabar apakah kalian menghadapi kami jika kami sedang sangat menyebalkan seperti itu, kami tidak minta kalian mampu menebak keinginan kami, setidaknya bersabarlah pada kami dengan terus bertanya “jadi sekarang maunya gimana?”

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah penyair sekaliber Kahlil Gibran atau yang mampu menceritakan kisah romantis seperti Shakespear, maka itu kami pun tidak meminta kalian mengirimi kami puisi cinta berisi kalimat angan-angan nan indah setiap hari atau setiap minggu, tapi setidaknya mengertilah bahwa setelah menonton film korea yang amat romantis itu, kami sangat berandai-andai kekasih kami dapat melakukan yang sama, meskipun isi puisi tersebut tidak sebagus kahlil Gibran, kami akan sangat senang –sungguh- jika kalian mengirimkannya dengan tulus dan niat. (bahkan meskipun ujungnya terdapat “hehe, aneh ya?”, kami akan benar-benar melayang, tuan)

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah setampan Leonardo Dicaprio, tapi tolong mengertilah itu sama sekali bukan masalah bagi kami, saat kami memuja-muja pemuda seperti itu, itulah pujian dan pujaan, tapi hati kami sungguhnya telah terikat oleh kalian, tuan. Mungkin saat itu kami hanya ingin tau apa pendapat kalian jika kami jatuh cinta pada orang lain, semacam mengukur tingkat kecemburuan kalian.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah semenakjubkan John Nash atau sebrillian Isaac Newton, namun kami sebenarnya sangat menghargai bantuan kecil dari kalian meskipun hanya membantu mencarikan artikel dari internet, kami ingin menunjukkan pada kalian bahwa kalian lebih kami percayakan daripada Newton atau Galileo.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah segagah Achilles pada film Troy, maka itu kami tidak pernah minta kalian mengikuti program peng six-pack an tubuh atau kontes L-men. Namun dengan kalian berhenti dan tidak pernah merokok, kami sangat akan memilih kalian dari Achilles manapun. Menyuruh kalian berhenti merokok adalah untuk meyakinkan diri kami bahwa kalian lebih gagah dari Achilles (karena tentu kalian akan kalah beradu pedang dengan Achilles bukan?).

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan Pangeran denga kuda putih yang akan melawan naga demi kami, karena kami pun bukan putri tidurnya, dan maka dari itu kami tidak pernah minta kalian melawan preman pasar yang pernah menggoda kami waktu lalu, tapi setidaknya, mengertilah tanpa kami harus minta, saat hujan lebat datang dan dirumah sedang mati lampu dan ayah ibu belum datang, kami hanya dapat mengandalkan kalian, maka itu temani kami walau hanya dengan sms dan telepon, karena menurut kami, berbincang dengan kalian adalah melegakan, maka itu jangan tradeoff (tukar) keadaan seperti itu dengan Game PES 2010 terbaru kalian itu (sangat mengesalkan!)

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah bayi yang harus diingatkan hal ini dan itu setiap waktunya, tapi mengertilah bahwa kami sangat merisaukan anda, kenapa kami mengingatkan kalian makan atau sembahyang, itu karena tepat saat itu, kami baru saja hendak makan atau sembahyang, maka itu saat kalian bertanya kembali atau mengingatkan kembali, kami akan jawab “iya, bentar lagi nih”

Kami, para wanita tau kalian bukanlah Romi Rafael yang pandai menyulap saputangan menjadi bunga, maka itu kami tidak pernah meminta hal hal semacam itu, namun mengertilah bahwa melihat bunga rose di pinggiran jalan itu menggoda hati kami, bahkan meski kami tidak suka bunga, pemberian kalian akan menjadi hal yang kami sukai, karena kami sebenarnya hanya sangat ingin menyimpan kalian saat itu, setelah malam kalian antar kami pulang, namun kami tahu kita harus berpisah saat itu.

Kami, para wanita tau kalian bukanlah Mr. Bean yang dapat membuat kami tertawa terbahak saat sedang bosan, maka itu jangan coba-coba menjadi juru selamat untuk mencoba membuat kami tertawa saat itu, karena kami tau kalian tidak mampu sekocak Mr. Bean dan malah hanya akan memperkeruh suasana, yang kami inginkan saat itu hanyalah memastikan kalian ada disamping kami saat masa-masa sulit meski hanya dengan senyuman menenangkan.

Kami, para wanita juga tau kalian bukanlah pemuda seperti Edward Cullen yang akan segera datang dengan Volvo saat kami diganggu oleh preman jalanan, namun setidaknya, pastikan kami aman bersama kalian saat itu dengan tidak membawa kami pulang terlalu larut dan mengantarkan kami sampai depan pintu rumah dan bertemu ayah ibu, (jangan hanya sampai depan gang, hey, tuan!)

Kami, para wanita tau kalian tidak akan bisa seperti ibu kami yang dapat menghentikan tangisan kami, namun tolong mengerti, saat kami menangis dihadapanmu, kami bukan sedang ingin dihentikan tangisannya, justru kami sangat ingin kalian dihadapan kami menampung berapa banyak air mata yang kami punya, atau sekedar melihat apa reaksi kalian melihat kami yang –menurut kami- akan terlihat jelek saat menangis

Kami, para wanita tau juga sebenarnya, bahwa kalian tidak akan punya jawaban yang benar atas pertanyaan, “aku gendut ya?”, kami sungguh tau, tapi saat itu kami hanya ingin tau, apa pendapat kalian tentang kami yang pagi tadi baru bercermin dan sedang merasa tidak secantik Kristen Stewart.

Kami tau, kalian adalah makhluk bodoh yang tidak peka dan terlalu lugu untuk percaya pada setiap hal yang kami katakan, tapi mengertilah bahwa saat kalian bertanya “baik-baik aja?” dan kami jawab “iya, aku baik-baik aja” itu adalah bahasa kami untuk menyatakan keadaan kami yang sedang tidak baik namun kami masih menganggap kalian adalah malaikat penyelamat yang mampu mengatasi ketidak-baik-baikan kami saat itu tanpa kami beri tau, (tentu mestinya kalian sadari jika kami memang benar sedang baik-baik saja kami akan menambahkan perkataan seperti “iya aku baik-baik aja, malah tadi aku di kampus ketemu dengan dosen yang itu lho….*bla.bla.bla”)

Iya, kami sepertinya tau apa yang kalian pikirkan tentang kami yang begitu merepotkan. Tapi begitulah kami, akan selalu merepotkan kalian, tuan. Hal ini bukan sesuatu yang kami banggakan, namun inilah bahasa kami untuk mempercayakan hati kami pada kalian, jika kalian bukanlah pemuda yang kami percayakan dan kami butuhkan, tentu saja yang kami repotkan dan persulitkan bukan kalian. Kami makhluk yang amat perasa dan gampang merasa “tidak enak”. Kami enggan merepotkan “orang lain”.

Jika kami merepotkan dan menyusahkan, berarti kami menganggap anda bukanlah orang lain, tuan.

Kami tidak senang bermain-main, tuan pemuda. Maka tolong jaga hati yang kami percayakan ini. Kami mungkin mudah berbesar hati atau “geer”, tapi sekali kami menaruh hati kami pada satu pemuda, butuh waktu yang lebih lama dari menemukan lampu bohlam untuk menghilangkannya (bukan melupakan).

Kami akan sulit menerima hati baru setelah itu, karena kami harus membiasakan diri lagi. Padahal kami sudah terbiasa dengan anda, terbiasa melakukan semuanya dengan anda. Maka tolong, mengertilah tuan. Karena kami, wanita sungguh sangat tau sebenarnya kalian, pemuda, dapat mengatasi semua tingkah kami yang merepotkan ini.


Minggu, 16 Januari 2011

AKU YANG DULU BERSAMA KALIAN


aku ingin lewati ketika aku ingin kembali pada masa lalu...
aku ingin lupakan ketika aku hadapai masa kini...
aku ingin lepaskan ketika ku tercengang di masa depan...

masa kelamku aku akhiri..
ketika harapan mulai tumbuh diantara bebatuan...
diatas kerasnya kehidupan...

aku ingin kembali...
ketika aku sendiri..
dan menikmati...

indahnya alam ini..
hanya aku dan dia...
dengan alam ini...

dengan mereka yang disisiku...
menikmati hari tanpa akhir...
bercerita dan bersama bermimpi...

berkata, berencana tentang mimpi...
bercerita tentang tiada...
mengenang aku sendiri...

selembut kelopak sang mawar...
tak ingin lagi ku ulangi...
dan aku ingin tumbuhkan ketulusan...

betapa indahnya aku bayangkan...
tak tercapai hingga kini...
aku dan suasana hatiku...

tuntunlah aku wahai cinta...
kedalam indahmu,kedalam tulusmu...
seperti apa yang kurasakan lalu...
seperti yang kau ceritakan padaku dulu...

aku ingin lagi..
mempunyai hati...
sendiripun tak mengapa...

hidupku sekali dan dengan penyesalan...
aku ingin nikmati, merasakan idahnya hati...
sendiripun tak mengapa...

aku ingin bersama kalian...
dengan hari-hari yang abadi...
bersama lagi...

tak ingin aku hapus lagi...
cukup aku dan kalian...
dan dunia ini kita genggam erat...

menghabiskan waktu dengan berkata cinta...
bertutur gaduh berucap tanya...
dan kita sama-sama mencari jawaban...

atas permasalahan kita..
atas keegoisan kita..
atas kebersamaan kita...
dan atas kebenaran kita...

semua dapat kita nikmati...
bagaimanapun pahitnya...
bagaimanapun langit gelap dan hujan...

berbagi kesejukan...
mempertemukan kedamaian...
dingin aku rasa dan indah waktu itu...

entah berapa kali harus aku ulangi...
entah siapa pastinya ku rindukan...
jelasnya kalian dan aku tahu kalian...

biarkan suara gemuruh berhenti...
tapi tetap ku nanti...
seperti kita lagi..
aku yakin terjadi...

lirih alam sadarkan...
betapa indahnya kebersamaan...
meski seumur hidup penyesalan..
tapi aku ingin lupakan dan lepaskan bayangan...

sungguh takan kau mengerti...
aku yang ingin berjalan begitu jauh...
jauh sampai tak aku temukan...
sampai terjatuh dalam jurang...
dan aku akan bangun tuk berjalan...

aku belajar tentang alam...
meski malam htak kunjung datang...
selamatkan aku dari fatamorgana siang...
aku burung yang malang...

sunyi aku nikmati...
tak akan terulang...
aku masih menikmati...
hatiku yang sedu dengan mu...

kau takan mengerti...
betapa aku ingin berlari...
menjauh dari diriku..
menjauh dari malam lagi...

tak ada tempat..
kecuali aku asingkan diriku...
tak apalah malam yang setia...
aku hidup hanya sekali...

sia-sia aku berdoa...
bila aku tak berharap..
pada segalanya yang aku lakukan...
sedikit berbukit dan berlembah...

aku hanya ingin turun ketika aku mencapai puncak...
dan aku ingin berlari sampai rumah...
seperti yang aku lakukan...
lama telah aku lupakan...

seribu bulan pun berusaha mengobati...
seperti luka yang ku goreskan sendiri...
aku mengerti...
dan sangat -sangat mengerti...

tapi aku terbiasa berlari tak melangkah...
aku takan pernah lakukan...
untuk hidupku yang sekali...
diatas segalanya yang aku siakan...

aku tak mau berhenti...
sebelum kau berhenti pula...
menyerahlah...
aku ingin kau beristirahat dan ku berikan minum...

perbekalan kita banyak...
nikmatilah alam ini...
tak usah kau buru-buru...
kita ini bukan pendaki atau kuli angkut...

hai kawan aku ingin cerita..
tentang aku sebulan ini...
tentang aku setahun ini...
tentang aku sehidup ini...

kita abadi nanti...
aku tahu itu...
aku ingin kuatkan lagi...
yakinkan aku teman...aku mohon...

aku ingin terbiasa dengan kalian lagi...
tanpa bunga yang berwanrna pink...
daun sajalah yang aku cicipi...
nanti merekalah yang teruskan mereka...

bisikan aku satu makna kawan...
bahwa dunia ini pahit...
bisikan aku satu kata kawan....
cinta...

aku rindu teramat rindu...
apa yang telah aku ungkap padamu...
kalian-kalian lah yang menanggapi...
aku ingin berjalan lagi...
bersama langkah kalian....


tak aku temukan sekarang...
aku hanya bisa siakan waktu...
dan mengucapkan selamat malam...
selamat ketika aku kenali detik...

aku hanya tak teratur...
aku bingung sendiri...
aku tak jelas akan tujuan...
yang ku rasa hanya rindu...
keinginanku seperti masa lalu....


disini aku bisa bercerita...
dibalik cinta yang aku pahami...
kita adalah cinta...
bersama adalah cerita kita...

jangan seperti angin lalu...
aku tak mau...
mauku bunga abadi..
maka tak usah kau petik....

jangan kau sengajakan tanganmu...
menyentuh api munafik...
aku yang seperti ini...
lama-lama terjebak kawan....

akhir-akhir ini aku tak jelas...
ini sesal seperti apa yang kau ceritakan padaku...
ini sesal seprti nya aku yang tak mendengar...
aku ingin hidup sejuta tahun dengan kalian....


******* AKHIR - AKHIR INI ******


akhir-akhir ini aku sering mengeluh
aku rasa aku orang yang sedang bingung
tujuanku tak jelas, ingin aku rangkul semua yang ada dihadapanku
keadaan memaksaku untuk memilih
tapi mungkin, aku tidak tahu...

aku rasa aku orang yang bimbang
tak ada yang ku kerjakan spenuhnya
cinta, bisnis, belajar, organisasi dan mendaki gunung
mungkin masih ada lagi, aku lupa...

aku perlu sendiri
rasanya aku lebih tenang
aku ingin tenang

sedih entah mengapa
tidak aku sadari dosa
mungkin aku anggap saja hukuman adalah sendiri
sepi duduk diatas batu sambil memakan coklat yang aku renungi

saat ini aku ingin sendiri
menikmati sepi dengan kebersamaan
suatu hari nanti mungkin akan kembali
tapi nanti ketika semua pergi dan aku berharap bisa mencapainya

mimpiku keluar dari pikiranku
menghilang mungkin, aku tak ingat
yang aku ingat tuhan memberiku duka
semoga tidak pada saudaraku

ada aku ketika pilu
menggelap menikmati bisu
ada aku ketika rindu
menghitam mendekati kalbu

isi hatiku bagaikan badai selatan
jemariku sebagai gambaran
aku hanya mengungkapkan
apa yang tidak mereka ketahui

seperti sebuah belati
menusuk keinginan dan entahlah
aku membaca pikiranku
seakan semua harus ku tulis

lupa dan malasnya aku
seakan semua memaksa, menghantuiku
aku hanya takut
melihat bayangan yang merenta

tidakkah ini diriku?
aku tak tahu seperti apa
sepertinya aku ingin bertemu
menyapa senyum dan kau menyuruhku singgah

aku ingin pergi
seperti kupu-kupu waktu itu
melintasi panjangnya sungai
memasuki hutan dan menemukan air tejun

aku sangat rindu
jangan kau buat aku semakin rindu
mungkin ini yang aku temukan
dan aku tidak ingin mengakhiri

smua penuh tanda tanya
hanya aku yang menjawab dalam hati
dan temanku adalah hati
dan aku adalah aku yang sendiri

seperti kapas putih jatuh di dedaunan
terlihat jelas hijau dan putih
suram aku bilang
tapi kau bilang aku muram

ini aku yang kusut
setrika bajuku rani...!!
aku suruh saja benciku menikamnya
aku hanya ingin kuning

aku ingat tentang kita
hanya saja aku lupa
jangan harap ku kembalikan
karna kamu belum membayar

aku menghitung
1,2,3 seperti bungkusan nasi
hah...aku sudahi
tapi aku tidak lelah

aku suka 7
aku suka angka ganjil
seperti tersesat di semeru
seperti mengayun terombang badai

kau kentut
aku harap kau tertawa
terbahak dan menangis
ini langkahku

sperti lagu yang aku buat
aku tidak pernah bisa berucap
rasanya aku tidak bersyukur
malah semalaman menggaduh sulur

aku tulis saja
tidak peduli
itu lagu untuk dia
khusus aku buat

ada yang marah
mungkin aku hanya menterjemahkan
alur yang panjang
tidak dapat kau mengerti

aku akhiri teman
kita punya cerita
masalalu yang terlupa
aku merindukannya dan menangis

kau akan sedih
aku harap begitu
bila kamu mndengar sejarah hidupku di akhirat
maafkan aku

saudaraku
aku menyadari betapa kita kehilangan
masa-masa yang kita rindukan
kenangan yang kita harapkan

seperti sebuah lagu
ini akan menjadi sejarah yang akan kita tinggalkan
seperti malam berganti sore
mengapa siang tak jua datang

aku hanya pikirkan
harta yang tidak akan abadi
sesunguhnya hidup adalan dengan mu dengan kalian
yang akan aku rasakan seperti durian masam

aku hanya menulis
maafkan aku berharap
kau cahaya hati dan sejuta mimpi tentang dirimu...
^_^hehehe

SASAKALA GUNUNG TAMPOMAS

Kacaritakeun, Gunung Gedé anu aya di Sumedang ngaluarkeun sora pohara pikakeueungeunana. Sorana ngaguruh. Tina puncakna kaluar haseup campur lebu anu hurung. Ieu gunung kawas-kawas arék bitu. Rahayat Kabupatén Sumedang harita, pohara rareuwaseunana. Kumaha balukarna lamun éta Gunung Gedé bener-bener bitu?

 Teu kacatur saha anu jeneng bupati harita. Ngan éta bupati téh pohara towéksana ka rahayat, wedi asih sarta bijaksana. Atuh sanajan can kalaporan gé anjeunna parantos uningaeun, kumaha tagiwurna rahayat. Anjeunna teras ngémutan sangkan bisa nyalametkeun rahayatna.

 Ku pangjurung kanyaah ka rahayat téa, anjeunna teras nyepi di hiji kamar, seja mujasmédi neda pituduh ti paradéwa. Susuganan ku jalan kitu, anjeunna tiasa mangadep ka Yang Tunggal, dipasihan pituduh pikeun nyalametkeun rahayatna.

 Ku cengeng-cengengna nu mangadep, alhamdulillah, maksad Kangjeng Bupati tinekanan. Dina hiji wengi, Kangjeng Bupati ngimpén kasumpingan hiji aki-aki. Éta aki-aki anu nganggo anggoan sing sarwa bodas téh, pok sasauran anca pisan, “Putu Éyang anu kasép, Éyang geus terang kumaha kabingung hidep. Éyang hayang mantuan sangkan rahayat hidep bisa leupas tina kahariwangna. Éta gunung kudu ditumbal ku keris pusaka kagungan putra dalem anu dijieun tina emas. Poma hidep ulah deuk ngorétkeun. Tah, sakitu baé ti Éyang.”

Sabada sasauran kitu, éta aki-aki téh les baé leungit tina impénan Kangjeng Bupati. Satampina éta ilapat, énggal baé Kangjeng Bupati kaluar ti kamar sarta teras nyandak keris pusaka.
 
Énggal anjeunna angkat ngajugjug ka puncak Gunung Gedé. Rurusuhan da sieun bitu mantén. Najan rahayat anu keur bingung, nyaksian Kangjeng Bupati angkat ka puncak gunung mah, teu tégaeun ngantep. Bring baé naluturkeun.

 Sadugina ka puncak Gunung Gedé, Kangjeng Bupati teu talangké, ngan lung baé éta keris téh dialungkeun kana kawahna. Rahayat anu tadi naluturkeun téh ngan bati colohok, da éta keris téh éstu kageugeut pisan Kangjeng Bupati. Barang éta keris geus dikana-kawahkeun, jep saharita sora anu ngaguruh pikakeueungeun téh jempé. Lini anu geus lila karasa, harita mah teu karasa naon-naon. Sabada leungit kagétna, timbul kabungah rahayat téh. Ger baé surak bakat ku atoh, sarta tuluy sumujud ka Kangjeng Bupati tanda nganuhunkeun. Sakabéh rahayat ngaikrarkeun seja satia-satuhu ka anu ngaheuyeuk dayeuh.
 
Éta maksud kasatiaan rahayat téh ku Kangjeng Bupati ditampi kalayan dareuda, bakat ku bingah. Bingah manahna lantaran bisa nyingkahkeun balai, bingah lantaran bisa nyalametkeun rahayatna.

 Tah, nya ti harita pisan éta gunung katelah Gunung Tampa Emas, anu saterusna robah jadi Gunung Tampomas. Ayeuna mah teu pikasieuneun, malah mun pareng poé peré mah sok rajeun dijarugjugan nepi ka puncakna.

 
۩۞۩Tulisan AconX۩۞۩ © 2010 Template Editor BeGunD4L